Masalah Kesadaha Air dan Cara Mengatasinya

By | 30 Juni 2020

Mencuci pakaian mungkin saja merupakan salah satu kegiatan yang dengan rutin kita lakukan. Biasanya agar hasil cucian kita bersih kita mencuci menggunakan deterjen. Deterjen ini biasanya jika bereaksi dengan air akan menghasilkan busa atau buih yang bermanfaat sebagai surfaktan. Namun terkadang dalam kondisi tertentu air dan detergen ini cukup sulit bereaksi sehingga meski kita sudah menggunakan detergen dalam jumlah cukup banyak namun tak mengeluarkan busa atau kalaupun ada busanya sangat sedikit. Hal ini tentunya bisa menjadi suatu pemborosan. Jika kita mengalami hal tersebut maka ada kemungkinan masalah yang kita hadapi disebabkan karena kita mencuci menggunakan air sadah. Dan biasanya saat kita mencuci menggunakan air sadah selain busa deterjen yang keluar jumlahnya sedikit hasil cuciannyapun cenderung tidak bagus. Misalnya saja kain atau baju yang dicuci teksturnya menjadi kaku dan tidak lembut lagi.

Air sadah sendiri sering diartikan sebagai air yang mengandung mineral kalsium dan magnesium dalam bentuk karbonat. Semakin tinggi tingkat kesadahan air tentunya akan menjadikan semakin sulit juga air tersebut bereaksi dengan detergen. Selain menyebabkan pemborosan detergen ketika kita mencuci air dengan tingkat kesadahan tinggi juga mempunyai beberapa efek buruk lainnya. Salah satu contoh akibat buruk dari air sadah ini misalnya adalah timbulnya kerak kapur pada kran air atau tempat air lainnya yang kita gunakan. Kerak kapur ini berasal endapan magnesium maupun kalsium air sadah.

Kesadahan air ini sendiri secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua jenis yakni kesadahan air sementara dan kesadahan tetap. Air sadah sementara adalah air yang mengandung ion bikarbonat entah itu magnesium karbonat atau kalsium bikarbonat, sedangkan air sadah tetap adalah air sdah yang mengandung anion selain bikarbonat bisa berupa nitrat, sulfat maupun klorida.

Berbeda jenis kesadaha tentunya berbeda juga cara mengatasinya. Untuk air dengan kesadahan tetap maka cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kesadahannya adalah dengan metode kimiawi yakni dengan mereaksikan air tersebut dengan zat zat kimia tertentu. Sedangkan untuk air dengan kesadahan sementara kita tak harus menggunakan metode kimia untuk menghilangkannya.

Untuk air dengan kesadahan sementara salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kesadahannya adalah dengan memanaskan air tersebut. Air yang dipanaskan akan menjadikanair tersebut terbebas dari senyawa senyawa penyebab kesadahan. Dan senyawa tersebut yakni magnesium dan kalsium akan mengendap di dasar tempat pemanas air. Berhasil tidaknya cara kita menghilangkan kesadahan dengan pemanasan air ini bisa kita tes dengan memasukkan sabun atau detergen jika air tersebut bisa mengeluarkan busa dengan jumlah cukup banyak maka air tersebut sudah menjadi air lunak atau air yang sudah tidak sadah lagi. Akan tetapu jika ternyata setelah dipanaskan dan dicampur detergen atau sabun tetap belum mengeluarkan busa maka bisa saja air tersebut merupakan air dengan kesadahan tetap.

Untuk kita yang terpaksa harus mencuci menggunakan air sadah maka selain dengan memanaskan air cara lain yang bisa kita lakukan agar bisa tetap mencuci dengan nyaman adalah dengan menggunakan jenis deterjen yang sesuai. Sesuai dalam hal ini berarti kita memilih menggunakan deterjen dengan tingkat deterjensi yang tinggi sehingga tetap mampu berekasi meski menggunakan air sadah. Salah satu jenis deterjen yang bisa kita pakai adalah rinso matic. Selain memilih jenis deterjen yang tepat kita juga harus tepat dalam takaran penggunaan deterjen tersebut.